8 research outputs found

    Identification of a Disease on Cocoa Caused by Fusariumin Sulawesi

    Get PDF
    A disease presumed to be caused by Fusarium was observed in cocoa open fields with few or without shade trees. Within the population of cocoa trees in the field, some trees had died, some had yellowing leaves and dieback, and the others were apparently healthy. In order to demonstrate Fusarium species as the causal pathogen and to obtain information concerning the incidence of the disease, its distribution and its impact on sustainability of cocoa, isolation of the pathogen, inoculation of cocoa seedlings with isolates and a survey of disease has been conducted. Fusarium was isolated from roots and branches, and inoculated onto cocoa seedlings (one month old) via soil. Symptoms appeared within 3-4 weeks after infection. These symptoms consisted of yellowing of leaves beginning from the bottom until the leaves falldown, and browning internal of vascular tissue. Darkened vascular traces in the petiole characteristic of vascularstreak dieback infection were absent. The occurrence of Fusarium in the field was characterized by the absence of obvious signs of fungal infestation on root of infected trees, yellowing of leaves on twigs, dieback, and tree mortality in severe infestations. Disease incidence could reach 77% and in this situation it was difficult for trees recover from heavy infections or to be regenerated in the farm. The study proves that Fusarium is a pathogen causing dieback and the disease is called as Fusarium vascular dieback (FVD). Its development is apparently enhanced by dry conditions in the field

    OPTIMALISASI TEKNIK PCR UNTUK DETEKSI DINI BAKTERI LAYU RALSTONIA SOLANACEARUM PADA BEBERAPA VARIETAS BENIH KENTANG

    No full text
    Budidaya tanaman kentang seringkali dihadapkan oleh masalah hama dan penyakit tanaman yang dapat menurunkan produksi umbi kentang secara nyata. Beberapa jenis penyakit utama yang menyerang tanaman kentang adalah layu bakteri dan virus. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan metode PCR yang optimal untuk deteksi dini keberadaan bakteri Ralstonia solanacearum pada empat varietas benih kentang yang selanjutnya dapat digunakan untuk produksi benih kentang yang sehat dan bebas patogen. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi Pertanian, Pusat Kegiatan Penelitian (PKP) Universitas Hasanuddin Makassar. Deteksi patogen penyebab layu secara molekuler (PCR) menggunakan primer spesifik untuk R. solanacearum. Sebagai kontrol positif digunakan DNA dari kultur murni R. solanacearum dan dari tanaman kentang yang diinfeksi bakteri. Pada tahap awal dilakukan proses optimalisasi ekstraksi dengan menggunakan kit dan proses ekstraksi secara manual, serta variasi pengenceran DNA pada kontrol positif. Hasil optimalisasi selanjutnya digunakan untuk mendeteksi keberadaan penyakit layu bakteri oleh R. solanacearum pada umbi benih kentang varietas Atlantik, Granola, Kalosi dan Nikola. Hasil pengujian menunjukkan bahwa ekstraksi DNA tanpa menggunakan kit memberikan hasil yang lebih baik baik dari segi kuantitats maupun kualitas. Pengujian pada empat varietas bibit kentang menunjukkan hasil yang negatif. Keberadaan R. solanacearum hanya dideteksi pada kontrol tanaman yang bergejala dan pada DNA dari kultur murni baketri yang ditandai dengan munculnya pita pada ukuran 287 bp

    OPTIMALISASI TEKNIK PCR UNTUK DETEKSI DINI BAKTERI LAYU RALSTONIA SOLANACEARUM PADA BEBERAPA VARIETAS BENIH KENTANG

    No full text
    Budidaya tanaman kentang seringkali dihadapkan oleh masalah hama dan penyakit tanaman yang dapat menurunkan produksi umbi kentang secara nyata. Beberapa jenis penyakit utama yang menyerang tanaman kentang adalah layu bakteri dan virus. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan metode PCR yang optimal untuk deteksi dini keberadaan bakteri Ralstonia solanacearum pada empat varietas benih kentang yang selanjutnya dapat digunakan untuk produksi benih kentang yang sehat dan bebas patogen. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi Pertanian, Pusat Kegiatan Penelitian (PKP) Universitas Hasanuddin Makassar. Deteksi patogen penyebab layu secara molekuler (PCR) menggunakan primer spesifik untuk R. solanacearum. Sebagai kontrol positif digunakan DNA dari kultur murni R. solanacearum dan dari tanaman kentang yang diinfeksi bakteri. Pada tahap awal dilakukan proses optimalisasi ekstraksi dengan menggunakan kit dan proses ekstraksi secara manual, serta variasi pengenceran DNA pada kontrol positif. Hasil optimalisasi selanjutnya digunakan untuk mendeteksi keberadaan penyakit layu bakteri oleh R. solanacearum pada umbi benih kentang varietas Atlantik, Granola, Kalosi dan Nikola. Hasil pengujian menunjukkan bahwa ekstraksi DNA tanpa menggunakan kit memberikan hasil yang lebih baik baik dari segi kuantitats maupun kualitas. Pengujian pada empat varietas bibit kentang menunjukkan hasil yang negatif. Keberadaan R. solanacearum hanya dideteksi pada kontrol tanaman yang bergejala dan pada DNA dari kultur murni baketri yang ditandai dengan munculnya pita pada ukuran 287 bp

    Microbial Isolation Derived From Pineapple Extract and Its Application on Cocoa Pod Rot Disease, Phytophthora Palmivora

    Full text link
    Cocoa pod rot, caused by Phytophthora palmivora,is one of the most important diseases in cocoa farm of Indonesia. Yield losses due to the disease were estimated in the range of 33–99%. Pod rot disease could be controlled using antagonistic fungi, Trichodermasp. and Gliocladiumsp., isolated from pineapple extract. The objective of this study was to evaluate the effectiveness of the two microbes derived from pineapple extract in suppressing the cocoa pod rot disease. The research was conducted at the Plant Pathology Laboratory, Faculty of Agriculture, Hasanuddin University and Cocoa Plantation of Pattalassang II Farmers Group, Pattalassang Village, District of Bantaeng, South Sulawesi from May to September 2012. The results indicated that two species of antagonistic fungi, Trichodermasp. and Gliocladiumsp. were dominant in pineapples extract. The mixture of both of microbes showed the ability to suppress the development of pod rot disease on cocoa plantation. Key worlds: cocoa pod rod, Phytophthora palmivora, Trichoderma sp., Gliocladium sp
    corecore